Pengalaman Mengaspal di Prambanan

Pada kesempatan kali ini, kami akan mengulas sedikit pengalaman kami ketika melaksanakan pekerjaan aspal di Prambanan.

Proyek pengaspalan ini berlangsung di tanggal 18 dan 19 Desember 2021. Bertepatan dengan musim liburan natal dan tahun baru. Bahkan kami hanya mendapat waktu selama 1 hari saja. Bahkan hari kedua bertepatan dengan hari minggu.

Kami yang sudah terlanjur bersedia dan sanggup dengan waktu tersebut wajib melaksanakan dengan semaksimal mungkin. Hal ini sebagai salah satu kemampuan kami dalam menunjukkan profesionalitas dan pengalaman kami.

Pekerjaan pengaspalan yang kami kerjakan ini berlokasi di sekitaran obyek Wisata Candi Prambanan. Yang mana bertujuan untuk meningkatkan fasilitas dan juga kenyamanan pengunjung obyek wisata. Mengingat akhir tahun terdapat liburan natal dan tahun baru. Dan biasanya pada saat ini volume kunjungan wisata akan mengalami peningkatan hingga seratus persen lebih.

Oleh karena itu, pihak setempat merasa perlu melakukan perbaikan fasilitas demi kenyamanan pengunjung atau wisatawan.

aspal di prambanan

Aspal di Prambanan

Pekerjaan pengaspalan ini berlangsung di tanggal 18 Desember 2021. Kami sudah mulai melaksanakan pekerjaan pengaspalan ini sejak pagi sekitar jam 07.00. Menurut perkiraan kami, pekerjaan ini akan selesai di sore hari.

Dengan bermodalkan tenaga ahli berpengalaman dan alat yang lengkap, kami memulai semua pekerjaan ini. Truk demi truk aspal hotmix datang silih berganti. Waktu berjalan tanpa terasa. Hingga sekitar pukul 10.00 pagi, kami kaget dengan banyaknya warga yang datang berbondong bondong ke lokasi pengaspalan.

Mereka membawa minuman dan makanan kecil untuk kami. Yang bahkan kami sendiri belum sempat menyiapkan semua konsumsi untuk kami sendiri. Awalnya kami mengacuhkan semua itu. Karena kami pikir akan ada acara atau mungkin perayaan lain. Hingga akhirnya salah satu warga menghampiri kami dan mempersilahkan kami beristirahat untuk minum dan makan apa yang sudah mereka bawa dan siapkan.

Keadaan ini mau tak mau membuat kami terheran heran. Karena dalam kesepakatan, semua konsumsi dan akomodasi kami tanggung sendiri. Namun ternyata yang terjadi di lapangan berbeda. Keramahan warga Jogja langsung bisa kami rasakan saat itu juga. Akhirnya kami mengambil istirahat sebentar untuk makan dan minum bersama warga.

Kami duduk bersama, tidak ada perbedaan pangkat derajat maupun hal lain. Semua membaur menjadi satu menikmati suguhan yang mereka bilang “seadanya”. Padahal hal itu kami rasa sangat berlebihan. Belum cukup keheranan kami, ketika istirahat makan siang, kembali kami terkejut dengan keramahan dan juga kemurahan hati warga Jogja. Karena lagi lagi kami mendapat jamuan berupa suguhan makan siang dari warga.

Pekerjaan aspal di Prambanan kami lanjutkan kembali setelah makan siang. Namun sepertinya kami belum boleh untuk pulang ke Jakarta sesuai jadwal. Karena sekitar pukul 14.00 hujan turun dengan lebat hingga kami harus menunda pekerjaan kami. Bahkan hujan terus berlanjut hingga sore hari. Padahal lokasi yang kami kerjakan tinggal sedikit lagi.

pengaspalan di candi prambanan

Hari Kedua Aspal di Prambanan

Setelah terkendala hujan di hari pertama, padahal sisa lokasi hanya tinggal sedikit, akhirnya kami lanjutkan di hari kedua. Masih sama seperti hari pertama, kami memulai pekerjaan ini pagi sekitar pukul 07.00 pagi. Ketika sampai di lokasi, sudah tersedia makanan dan minuman dari warga. Bahkan warga yang datang juga lebih banyak dari hari pertama. Mengingat hari ini hari minggu. Sehingga banyak warga yang libur dan bergabung di lokasi pengaspalan.

Setelah makan dan minum sekedarnya saja, kami memulai perkerjaan kami kembali. Kali ini kami hanya memesan 1 truk aspal hotmix, mengingat lokasi hanya sedikit saja yang belum kami kerjakan. Dan akhirnya tanpa perlu waktu lama, sekitar pukul 10.00 pekerjaan kami selesai sesuai dengan kesepakatan.

Bahkan pihak konsumen sendiri menyatakan sangat puas dengan pekerjaan kami. Selain itu, mereka juga maklum atas jadwal pekerjaan yang meleset mundur karena faktor alam. Mereka juga mengatakan akan order kembali apabila memerlukan jasa pengaspalan di kemudian hari.

Aspal hotmix yang kami pesan 1 truk masih tersisa banyak. Yang tentu saja tidak mungkin kami bawa kembali ke Jakarta. Akhirnya kami putuskan untuk menambal dan memperbaiki jalan aspal di sekitar lokasi pekerjaan kami. Hal ini mendapat apresiasi dari warga sekitar. Mereka menghaturkan banyak terima kasih kepada kami. Padahal seharusnya kamilah yang menghaturkan terima kasih kepada mereka semua. Terima kasih atas keramahan dan kemurahan hati warga Jogja. Sebuah pengalaman yang tidak akan kami lupakan.

Berwisata Dengan Paket Wisata Jogja

Hari ketiga kami di Jogja, kami putuskan untuk sejenak berwisata menikmati beberapa obyek wisata. Karena jadwal kami untuk kembali ke Jakarta di sore hari. Pada awalnya kami berencana berwisata sendiri. Namun setelah mengalami diskusi yang cukup rumit, kami memutuskan untuk menggunakan layanan paket wisata Jogja. Mengingat kami buta arah dan juga obyek wisata di Jogja.

Kami diarahkan untuk mengunjungi keraton Yogyakarta dan juga bekas pemandian keluarga raja di Tamansari. Selanjutnya kami kembali ke lokasi pekerjaan kami kemarin yaitu Candi Prambanan. Karena akan sangat lucu kalau kami melaksanakan pekerjaan aspal di Prambanan tapi tidak berkunjung ke candi. Padahal boleh kami bilang kalau hanya satu langkah saja antara lokasi pengaspalan dengan candi.

aspal di candi prambanan

Penutup

Pengalaman kami keliling Jogja dengan paket wisata Jogja sangat berkesan dan memuaskan. Pelayanan yang maksimal dan pemilihan obyek wisata serta penataan waktu yang tepat. Sehingga kami bisa kembali sesuai dengan jadwal awal.

Benar seperti yang banyak orang sampaikan bahwa ” Jogja itu terbuat dari rindu dan kenangan “. Selain itu, kami juga benar benar merasakan sendiri keramahan warga Jogja. Bahkan Kla Project pun menciptakan lagu yang melegenda tentang Jogjakarta.

Demikian pengalaman kami melaksanakan pekerjaan aspal di Prambanan. Sampai jumpa lagi warga Jogja yang ramah dan murah hati. Sepertinya kami harus pulang kembali ke kota Jogja ini lagi.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *