Kenali Beragam Aspal yang Umum Penggunaannya

Berbicara mengenai aspal dan jenis-jenis aspal itu sendiri, rasanya semua orang juga tahu apa itu aspal. Karena jelas saja semua orang pernah melihat bahkan berkendara, berjalan, atau melintas di atas aspal. Aspal sendiri merupakan bahan dasar yang biasanya dipakai untuk campuran hot mix misalnya AC-BC, Ac-Base, dan Ac-WC.

Campuran aspal sangat bervariasi tergantung perencanaan pekerjaan jalan. Pembuatan hot mix biasanya pada AMP (Asphalt Mixing Plant). Karena aspal merupakan bahan dasar yang cukup mahal, maka pengolahannya harus penuh perhitungan terutama pada estimasi kebutuhan proyek pembangunan atau pembaharuan jalan.

Baca Juga : Siapa yang Wajib Memperbaiki Jalan?

Apa itu Aspal?

Berdasarkan Wikipedia, aspal merupakan bahan hidrokarbon yang memiliki sifat melekat, berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan viskoelastik. Aspal tidak jarang diklaim sebagai bitumen. Bitumen adalah bahan pengikat dalam campuran beraspal yang berfungsi sebagai lapis perkerasan lentur.

Aspal juga berfungsi menjadi perekat antar agregat sehingga terbentuklah beton aspal seperti yang umum kita lihat. Beton aspal ini adalah struktur utama pengerasan jalan yang fleksibel.

Jalan Aspal

Apa saja fungsi dari ragam jenis Aspal?

Setelah uraian singkat di atas, berikut adalah ragam jenis aspal yang perlu kita ketahui;

Aspal Alam

Aspal alam merupakan aspal yang alami yang terdapat di alam tanpa adanya proses pengolahan yang panjang dan rumit. Di Indonesia sendiri, kitab isa menemukan aspal alam berupa bebatuan di salah satu pulau di Sulawesi Tenggara, yakni di Pulau Buton. Sementara untuk aspal alam yang bersifat plastis adanya di Republik Trinidad, tepatnya di Danau Pitch. Selain itu, ada juga aspal yang benar-benar murni dan memiliki wujud dan hanya bisa ditemukan di Segitiga Bermuda.

Aspal Buatan

Aspal buatan merupakan aspal yang terbuat menggunakan minyak bumi yang proses pembuatannya menggunakan metode tertentu yang cukup rumit. Proses pembuatan aspal dikelola oleh industri tertentu yang memang bergerak di bidang tersebut. Berikut jenis-jenis aspal buatan yang Indonesia gunakan:

Aspal Keras merupakan aspal dengan tingkat kekerasan yang tinggi. Penetrasi aspal keras berada di kisaran 60-80. Aspal keras ini umumnya dipakai buat campuran hot mix pengerasan jalan aspal.

Kalau Aspal Cair, Itu Apa?

Jalan Aspal

Aspal Cair merupakan aspal yang berbentuk cair. Aspal jenis ini memiliki fungsi sebagai bahan pengerasan jalan yang meliputi lapis resap pengikat (primecoat) dengan aspal tipe MC-30, MC-70, atau MC-250. Selain itu, aspal jenis ini juga bisa untuk lapis pengikat (tack coat) dengan tipe RC-70 atau RC-250.

Yang terakhir adalah Aspal Emulsi atau aspal yang bentuknya keras, yang penggunaannya menggunakan air. Aspal jenis ini juga dikenal sebagai aspal cair yang pengerasannya memakai bahan pengemulsi. Hasil dari proses tersebut mengandung muatan listrik positif, listrik negatif, namun ada juga yang tidak bermuatan listrik. Kelebihan aspal ini adalah penggunaannya yang mudah, memiliki daya ikat yang baik dan tahan terhadap ragam jenis cuaca.

Jenis aspal yang dipakai bergantung pada syarat dan kebutuhan dari proyek bersangkutan. Karena penggunaan aspal harus sesuai dengan prosedur guna menghindari retakan atau kerusakan pada jalan beraspal. Berikut juga ada beberapa fungsi dari aspal itu sendiri; 

Yang pertama berfungsi sebagai pengikat bebatuan agar tidak terlepas dari permukaan jalan, entah diakibatkan oleh beban lalu lintas ataupun genangan air. Yang kedua untuk menjadi bahan pelapis jalan dan bahan pengikat agregat, dan yang terakhir aspal berfungsi menjadi bahan pengisi ruang kosong yang terdapat pada antara susunan agregat kasar, halus, dan folder.

Penggunaan aspal memang sangat berpengaruh pada kualitas dari proyek jalan. Selain dari material aspal, kualitas jalan juga sangat bergantung pada metode kerja pemadatan aspal.

Sebagai tambahan informasi, proyek menggunakan jenis-jenis aspal berupa aspal drum dan aspal curah. Aspal drum berbentuk drum, sementara aspal curah berbentuk cairan. Keduanya pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *