Ternyata Begini 10 Tahap Proses Pengaspalan Jalan

Permukaan jalan aspal yang nyaman dan aman saat kita lalui kendaraan tidak lepas dari pembangunan proyek yang optimal. Selain pemilihan material, proses pengaspalan jalan juga berperan besar dalam menentukan kualitas daya guna sebuah jalan aspal. 

Tahapan pembuatan jalan dan pengaspalan tidak bisa sembarangan. Setiap tahapnya harus sesuai standar konstruksi yang benar agar dapat memberikan hasil akhir sebagai sarana lalu lintas kendaraan. Hal ini juga harus benar benar menjadi perhatian perusahaan jasa pengaspalan. Sehingga akan memberikan hasil yang optimal.

proses pengaspalan jalan

Tahap Pengaspalan Jalan

Berikut sepuluh tahap pembangunan dan pengaspalan jalan yang benar. Mulai dari tahap persiapan lahan hingga tahap pengaspalan jalan sampai selesai. Dalam proses pengaspalan jalan ini biasanya melibatkan alat pengaspalan yang cukup beragam.

Proses Persiapan Lahan

Tahap persiapan lahan perlu kita lakukan jika kita melakukan pengaspalan jalan mulai dari nol. Dalam artian dari lahan yang berupa tanah biasa yang selanjutnya perlu perlakukan khusus. Agar nantinya dapat kita lakukan proses pembuatan dan pembentukan jalan aspal.

  • Pekerjaan Pemetaan atau Tahap Pengukuran Badan Jalan. 

Langkah pertama pekerjaan ini kita tujukan agar badan jalan sesuai dengan ukuran konstruksi jalan yang kita rencanakan.

  • Tahap Pekerjaan Clearing & Grubbing. 

Sebelum badan jalan di bentuk, perlu kita lakukan pembersihan lahan dari adanya sampah maupun pepohonan supaya tidak menimbulkan kendala di kemudian hari.

  • Pekerjaan Stripping atau Tahap Pembentukan Badan Jalan. 

Tahap pekerjaan ini juga kita sebut proses pekerjaan galian dan timbunan. Pekerjaan galian yaitu proses pemotongan tanah dengan tujuan untuk memperoleh bentuk elevasi permukaan jalan sesuai gambar yang telah rencanakan. 

Untuk mengetahui tingkat elevasi jalan biasanya perlu menggunakan alat ukur Theodolit agar dapat memperoleh bentuk badan jalan tinggi dan belokan jalan sesuai perencanaan.

  • Tahap Subgrade atau Pemadatan Tanah. 

Subgrade merupakan pondasi tanah pada bagian bawah lapisan perkerasan jalan. Lapisan ini bisa berupa tanah asli yang selanjutnya di padatkan jika tanah aslinya baik. 

Jika kondisinya adalah tanah urugan yang di datangkan dari tempat lain serta kita padatkan. Maupun tanah yang ada kita stabilkan dengan semen atau kapur. Maka yang terpenting adalah tanah harus bebas dari sampah dan rumput. Proses pemadatan biasanya menggunakan Alat Bulldozer dan Vibrator Roller.

Proses Pengaspalan Jalan

Setelah lokasi kita lakukan pekerjaan persiapan secara matang, barulah kita dapat melakukan proses selanjutnya. Yaitu pekerjaan pengaspalan jalan. Berikut adalah tahap yang akan kita lakukan.

  • Pekerjaan Sub Base Course atau Lapis Pondasi Bawah. 

Tahap pembangunan dan proses pengaspalan jalan selanjutnya adalah penghamparan material pondasi bawah berupa batu kali / limestone menggunakan Dump Truck. Kemudian, permukaan diratakan dan dipadatkan dengan alat Tandem Roller. Ukuran ketebalan lapis pondasi Sub base course biasanya sekitar 30 cm.

  • Pekerjaan Base Course atau Bagian Pondasi Atas. 

Material terbaik untuk bagian lapis pondasi atas adalah campuran 70% batu pecahan berwarna abu keputihan ukuran 1 sampai dengan 5 cm. Serta 30%  lagi campuran abu batu atau pasir. Setelah Base course terhampar dengan rata barulah dilakukan pemadatan menggunakan tire Roller sambil disiram air secukupnya. 

Selanjutnya, sebelum dihampar lapisan atas penggunaan Asphalt Treated Base (ATB) atau ACB.  Memerlukan lapis resap pengikat antara Base Course dan ATB yaitu Prime coat. Kemudian, agar bersih dari debu maka dapat menggunakan alat Air Compressor

  • Pekerjaan Hotmix Binder Course atau Lapisan Atas ATB. 

Setelah di cor dengan Prime Coat selesai. Selanjutnya tahap pelapisan atas dengan material asphalt jenis ATB (Asphalt Treated Base). Maupun AC-BC dimana tahap pelapisannya memakai mesin finisher lalu dipadatkan menggunakan mesin TR. 

Sebelum di hampar lapisan permukaan perlu di cor tack coat (lem perekat antara ATB dengan asphalt hotmix) dan pembersihan debu dengan Air compressor.

  • Pekerjaan Surface Course atau Lapisan Permukaan. 

Tahap berikutnya setelah pelapisan tack coat yaitu penghamparan lapisan permukaan menggunakan Asphalt hotmix. Penghamparan aspal ini memakai mesin finisher lalu kita padatkan dengan alat Tandem Roller.

  • Pekerjaan Finishing. 

Untuk tipe pekerjaan finishing kita lakukan proses pemadatan dan perataan jalan dengan mesin Pneumatic Tyred Roller.

  • Pekerjaan Marka Jalan. 

Proses pengaspalan jalan terakhir yaitu pekerjaan marka. Kemudian, setelah tahap ini jalan aspal siap kita gunakan untuk pelayanan lalu lintas.