Density Aspal – Dalam pembuatan jalan, maka ada prosedur-prosedur pekerjaan jalan yang sudah tertuang dalam peraturan. Sehingga bisa menghasilkan jalan yang berkualitas, terutama pekerjaan jalan perkerasan lentur. Perkerasan lentur sendiri merupakan sistem perkerasan dalam jalan yang menggunakan aspal beton. Kualitas dari campuran aspal ini dipengaruhi oleh beberapa hal seperti sistem pengerjaanya, proporsi campuran serta kualitas materialnya.
Dalam pemadatan aspal harus benar-benar kita perhatikan sistem pengerjaanya. Di mana terkadang di lapangan tidak sesuai dengan teori yang sudah ada. Sehingga membuat jalan yang kita hasilkan tidak maksimal. Pemadatan aspal pada jalan harus kita lakukan dengan benar dan mengikuti spesifikasi yang sudah ada, sebab akan mempengaruhi kualitas campuran aspal. Berikut beberapa resiko apabila dalam pengerjaan pemadatan aspal tidak sempurna, yaitu:
- Aspal rusak terlalu cepat atau sebelum waktunya
- Agregat pada campuran aspal akan gampang terpisah sebab kurangnya pemadatan
- Kelenturan pada aspal akan berkurang
- Permukaan aspal tidak rata sehingga membuat pengguna merasa tidak nyaman
Pemadatan Aspal
Bagaimana cara pemadatan aspal yang benar menurut UU? Berikut sudah kami jabarkan di bawah dan bisa anda terapkan pada saat di lapangan, antara lain:
- Pemadatan Awal
Pemadatan awal ini kita lakukan ketika dump truck mulai menuangkan aspal hotmix ke dalam asphalt finisher, lalu mulai kita hamparkan ke jalan. Pemadatan awal tersebut wajib kita lakukan menggunakan alat pemadat roda baja atau bisa kita sebut tandem roller. Alat pemadat tersebut harus kita jalankan mengikuti gerak dari asphalt finisher. Masing-masing titik perkerasan harus menerima minimal 2 lintasan gilas awal, kecepatan maksimalnya yaitu 4 km / jam. Proses pemadatan awal ini kita awali dari tempat sambungan memanjang yang kemudian ke tepi luar.
- Pemadatan Kedua
Pemadatan kedua atau pemadatan utama ini wajib kita laksanakan menggunakan alat pemadat roda karet. Usahakan sedekat mungkin di belakang penggilasan awal, dengan kecepatan rata-rata maksimal 10 km / jam. Proses pemadatan kedua ini kita awali dari tempat sambungan memanjang yang kemudian ke tepi luar
- Pemadatan Akhir
Pemadatan tahap akhir ini menyelesaikannya dengan menggunakan alat berat pemadat roda baja yang tanpa penggetar. Jika hamparan aspal tidak menampilkan bekas jejak roda, maka pemadatan akhir ini dapat tidak perlu kita lakukan asalkan pemadatan setelah penggilasan cukup.
Nilai Density Aspal
Jika berbicara mengenai kepadatan aspal, maka akan nyambung ke nilai density. Nilai ini merupakan nilai berat volume yang menunjukkan kepadatan dari campuran beton aspal. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai density ini yaitu:
- Temperatur pemadatan
- Komposisi bahan penyusun
- Kadar filler
- Energi pemadat
- Kadar aspal
Apabila semakin tinggi nilai stabilitasnya, maka nilai densitasnya akan naik hingga ke nilai density maksimal. Sebab pada keadaan tersebut, campuran aspal telah dalam kondisi padat. Pemadatan sesuai yang kami jelaskan di atas merupakan serangkaian proses pekerjaan yang biasanya kami peroleh dengan alat-alat mekanis. Untuk mengurangi celah campuran yang besar, sehingga butir-butir bahan tersebut tersusun dengan rapat satu sama lain serta mengikat dengan aspal. Pemadatan ini memiliki tujuan untuk memadatkan campuran sehingga terjadi pengikatan antara partikel dan daya ikat. Baik dari agregat maupun dari lapis aspal.
Jasa Pengaspalan
Agar lebih mendapatkan hasil pemadatan aspal yang baik, maka kami jasa pengaspalan yang bisa anda andalkan. Karena dengan menggunakan pengalaman kami yang bertahun-tahun, kami bisa memberikan anda senyuman lebar. Sebab hasil dari pemadatan aspal yang kami lakukan selalu berkualitas. Pengguna jalan akan nyaman dan anda akan senang. Jadi segera hubungi kami, klik di sini untuk info selanjutnya.
Demikian pembahasan kami terkait density aspal, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita.